JADI PANELIS SEMINAR NASIONAL, BUPATI WAHID SAMPAIKAN POTENSI DAERAH HSU

JADI PANELIS SEMINAR NASIONAL, BUPATI WAHID SAMPAIKAN POTENSI DAERAH HSU

7th December 2020 0 By admin

AMUNTAI – Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Abdul Wahid HK meyakini, dengan segala kekurangan dan kelebihannya masyarakat Kabupaten HSU yang memiliki potensi air dan rawa di dalamnya akan berusaha terus meningkatkan kesejahteraannya.

Hal tersebut diungkapkannya dalam seminar nasional bertajuk “Ekonomi kerakyatan dalam Transformasi Desa Gambut” bersama para panelis lainnya seperti Dr Revrisond Baswir MBA yang merupakan dosen FEB UGM dan dipandu oleh Dr Dunary MA (MEP-UGM) yang dilaksanakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, secara virtual melalui aplikasi zoom dan Youtube BRG, Jumat (19/6/2020) sore.

Lebih lanjut, Bupati Wahid mengemukakan sesuai apa yang dibahas itu seiring dengan misi daerahnya yakni mewujudkan “HSU MANTAP” yang artinya HSU ingin lebih maju, lebih mandiri, lebih sejahtera, lebih agamis dan lebih produktif. Karenanya, Wahid mengaku bersyukur banyak hal yang dapat diambil dari kegiatan ini sebagai langkah pembangunan kedepannya.

Bupati Wahid menjelaskan bahwa Kabupaten HSU hampir 89% merupakan daerah lahan rawa lebak. Karena itulah, Wahid meyakini dengan segala kekurangan dan kelebihannya, masyarakat Kabupaten HSU yang memiliki potensi rawa yang jika dimanfaatkan dengan baik akan terus meningkat kesejahteraannya.

“Kami berkeyakinan kesejahteraan masyarakat tersebut secara bertahap akan terwujud seiring dengan dinamika kehidupan yang terus berkembang,” ucap Wahid.

Selain itu, Wahid juga mengaku bersyukur Kabupaten HSU memiliki lebih dari 25 ribu hektar lahan gambut yang mana 6ribu hektarnya merupakan wilayah restorasi gambut sebagai area budidaya yang termasuk didalam program “Desa Peduli Gambut”.

Dari hal itu, ia menjelaskan dari sepuluh Kecamantan yang berada di HSU ada sebanyak 16 desa yang bisa dikategorikan desa peduli gambut yang berada di 6 kecamatan dari total 214 desa di kabupaten HSU.

“Dari itu semua ada 14 desa yang mendapat dukungan Badan Restorasi Gambut yang selama ini menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kemajuan masyarakat Hulu Sungai Utara,” katanya.

“Saat ini di HSU ada kawasan pertanian gambut, kawasan pedesaan perikanan gambut, dan kawasan pedesaan kerajinan gambut. Maka dari itu secara keseluruhan daerah kami sebagai daerah yang mengemban misi ekonomi kerakyatan,” sambung Wahid.

Meski merupakan daerah pengemban misi ekonomi kerakyatan, Bupati Wahid meyakini adanya dinamika perkembangan dan kesungguhan masyarakat HSU, maka tingkat kesejahteraan akan bisa dinikmati secara bertahap oleh masyarakat kedepannya.

Wahid juga menambahkan dengan adanya potensi-potensi unggulan, seperti adanya kawasan industri lemari kayu, aluminium, kawasan sentra kerajinan, kawasan peternakan itik, pemerintah daerah memberikan dukungan dengan menghadirkan sebuah kawasan pasar yang sesuai dari hasil produk yang dihasilkannya tersebut agar mempermudah pemasaran.

Selain itu, Wahid menyebut untuk desa kawasan industri dan kerajinan Pemkab HSU juga memberikan kemudahan bagi pembeli untuk menuju kawasan itu dengan memperbaiki jalan-jalan terutama menuju kawasan tersebut.

“Ini menjadi daya tarik bagi pembeli yang ingin melakukan negosiasi dengan para pengrajin langsung,” imbuhnya.

Ditambah lagi pemerintah daerah juga mengupayakan agar para pengrajin dapat menjual hasil produksinya kepada pihak-pihak pembeli yang berada di luar daerah dengan adanya istilah “Link Produk Desa” sehingga produk kerajinan ini mampu dipasarkan lebih luas dan terserap pasar secara maksimal.”

Dalam seminar kali ini, panelis lainnya yang ikut serta menjadi pembicara yaitu Dr Myrna A Safitri Deputi III Badan Retorasi Gambut, Awan Santoso SE MM M.Si dari Mubyarto Institute, serta Dr Laksmi A Savitri MA Ahli Retorasi Gambut UGM.

(HUMPRO/Diskominfo)